BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wawasan nusantara penting dipahami untuk
setiap warga negara Indonesia khususnya bagi para pelajar. Pelajar Indonesia
harus diperkenalkan mengenai wawasan nusantara sejak dini agar mengenal
bagaimana dan apa itu negara Indonesia. Hal itu pastinya bertujuan agar
tertanam benih nasionalisme pada jiwa setiap warga negara Indonesia.
Wawasan Nusantara memiliki peranan penting
untuk mewujudkan persepsi yang sama bagi seluruh warga negara Indonesia.
Perbedaan persepsi, perbedaan pendapat, dan friksi-friksi antar kelompok dalam
konteks sosiologis, politis serta demokrasi dianggap hal yang wajar dan sah-sah
saja. Dengan persepsi yang sama diharapkan dapat membawa bangsa menuju kesepahaman
dan kesehatian dalam mewujudkan cita-cita nasional.
Dengan ini, saya sebagai penulis akan
memaparkan beberapa hal mengenai wawasan nusantara yang dikutip dari berbagai
sumber.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu wawasan nusantara dan geopolitik?
2. Apa yang melatarbelakangi wawasan
nusantara?
3. Bagaimana implementasi wawasan nusantara?
4. Apa saja unsur dasar wawasan nusantara?
5. Apa saja landasan hukum wawasan nusantara?
6. Bagaimana kedudukan, fungsi, dan tujuan
wawasan nusantara?
BAB II
PEMBAHASAN
Wawasan
Nusantara
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan bentuk geografinya berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dengan menghargai dan mengutamakan kebinekaan dalam
mencapai tujuan nasional. Konsep Wawasan Nusantara memberikan solusi untuk menyetarakan
pandangan sehingga dapat mewujudkan Integrasi nasional seperti yang diharapkan dan
mewujudkan kesejahteraan.
Secara umum, tujuan wawasan nusantara adalah
untuk mewujudkan rasa cinta tanah air (nasionalisme) dari semua aspek kehidupan
masyarakat Indonesia. Tujuan tersebut dinyatakan dengan tindakan dan perilaku
masyarakat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada
kepentingan pribadi, kelompok dan golongan, suku bangsa atau daerah, dan agama.
Wawasan nusantara memiliki dasar hukum yang
diterima sebagai konsepsi politik kewarganegaraan yang tercantum dalam:
1. Tap
MPR. No. IV/MPR/1973 pada tanggal 22 Maret 1973
2. Tap MPR. No. IV/1978/22/Maret/1978/ tentang
GBHN
3. Tap MPR. No. II/MPR/1983/12/Maret/1983
Fungsi Utama
Wawasan Nusantara
1. Sebagai
Wawasan Pembangunan
Wawasan nusantara memiliki fungsi dalam
pembangunan Indonesia. Beberapa unsur di dalamnya termasuk sosial politik,
kesatuan politik, pertahanan dan keamanan negara, serta ekonomi dan sosial
ekonomi.
2. Sebagai
Konsep Ketahanan Nasional
Pemahaman mengenai wawasan nusantara berfungsi
sebagai konsep ketahanan sosial yang memegang peranan penting dalam perencanaan
pembangunan, kewilayahan, dan pertahanan keamanan nasional.
3. Sebagai
Wawasan Pertahanan dan Keamanan
Wawasan nusantara juga berfungsi sebagai
pertahanan dan keamanan nasional yang mengarah pada pandangan geopolitik Negara
Indonesia. Pandangan ini meliputi tanah air dan segenap wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
4. Sebagai
Wawasan Kewilayahan
Wawasan nusantara berfungsi dalam pemahaman
mengenai wawasan kewilayahan Indonesia, termasuk batas wilayah Indonesia untuk
menghindari terjadinya potensi sengketa dengan negara lain.
Latar
Belakang Wawasan Nusantara
1. Aspek
Falsafah Pancasila
Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Di
dalam Pancasila terdapat nilai-nilai yang menjadi acuan dari wawasan nusantara,
diantaranya: Menjunjung tinggi hak asasi manusia, Mementingkan kepentingan umum
di atas kepentingan pribadi atau kelompok, Bermusyawarah untuk mencapai
mufakat.
2. Aspek
Kewilayahan Nusantara
Letak geografis Indonesia merupakan aspek
kewilayahan nusantara yang erat kaitannya dengan kekayaan sumber daya alam,
suku bangsa, dan keragaman budaya yang ada di Indonesia.
3. Aspek
Sejarah Indonesia
Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
menghasilkan sejarah yang bernilai bagi bangsa Indonesia. Dengan begitu,
kemerdekaan yang telah dimiliki saat ini harus dipertahankan oleh seluruh rakyat
Indonesia.
4. Aspek
Sosial Budaya
Indonesia memiliki ratusan suku bangsa dengan
ragam budaya, bahasa, adat istiadat, dan agama yang berbeda-beda. Kebinekaan
ini harus disikapi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi yang ada di
masyarakat.
Unsur Dasar
Wawasan Nusantara
Sebagai cara pandang bangsa Indonesia, wawasan
nusantara mempunyai beberapa unsur dasar yaitu wadah, isi, dan perlakuan.
1. Wadah
Wawasan nusantara menjadi wadah kehidupan
masyarakat dalam berbangsa dan bernegara yang meliputi semua wilayah Indonesia
yang mempunyai kekayaan alam serta penduduk yang beragam. Indonesia sebagai
negara mempunyai lembaga dan organisasi kenegaraan yang menjadi wadah warga
untuk bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Isi
Wawasan nusantara merupakan menjadi aspirasi
bagi bangsa Indonesia serta merupakan cita-cita juga tujuan nasional suatu
bangsa dan negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945. Untuk mencapai
cita-cita dan tujuan tersebut bangsa Indonesia harus mampu menjaga persatuan
dan kesatuan Indonesia di tengah keragaman budaya, sosial, politik, dan ekonomi
hingga hankam.
3. Tingkah
Laku
Kedua unsur wawasan nusantara di atas kemudian
digabungkan menjadi suatu tingkah laku untuk mewujudkan cita-cita serta tujuan
nasional. Secara umum tingkah laku dalam wawasan nusantara terdiri dari dua hal
yaitu laku batiniah dan laku lahiriah.
Laku batiniah merupakan cerminan jiwa,
semangat, serta mentalitas yang baik dari suatu bangsa untuk mencapai tujuan
dan cita-cita. Sementara itu, laku lahiriah merupakan cerminan tindakan,
perilaku, serta perbuatan suatu bangsa untuk mencapai cita-cita dan tujuan
tertentu. Demikian, kedua laku tersebut harus bisa berjalan dengan baik secara
bersama-sama agar tercipta keseimbangan dalam pengamalan wawasan nusantara.
Konsep
Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara mempunyai beberapa konsep
dasar untuk sebagai suatu cara pandang warga Indonesia dalam berbangsa dan
bernegara diantaranya adalah:
1. Konsep
Persatuan Dan Kesatuan
Konsep ini mengandung makna bahwa adanya
wawasan nusantara bertujuan untuk memperkuat nilai persatuan dan kesatuan antar
suku bangsa di Indonesia. Warga Indonesia tidak perlu mempermasalahkan
perbedaan daerah, bahasa, dan suku untuk menjaga persatuan Indonesia juga demi
mencapai tujuan nasional.
2. Konsep
Kebangsaan
Konsep ini mengandung makna bahwa negara ini
terdiri dari berbagai komponen bangsa atau suku. Terbentuknya negara kesatuan
Indonesia ini juga karena adanya kehendak serta perjuangan dari berbagai
komponen warga Indonesia. Oleh sebab itu kita perlu untuk mengetahui tentang
hal itu serta berusaha untuk menjaga persatuan bangsa dengan meningkatkan nilai
persatuan melalui wawasan nusantara.
3. Konsep Bhinneka
Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika mengandung makna bahwa
Indonesia mempunyai beragam budaya dan masyarakat dengan latar belakang yang
berbeda-beda. Semboyan tersebut bukan hanya sebuah kata yang mudah dan ringan
diucapkan namun pada dasarnya harus diwujudkan dengan baik.
4. Konsep
Negara Kepulauan
Indonesia merupakan negara kepulauan, dimana
konsepnya adalah lautan yang ditaburi oleh pulau-pulau. Lautan pada dasarnya
bisa dijadikan sebagai media persatuan. Pengetahuan tentang Indonesia sebagai
negara kepulauan dan maritim menjadi pembelajaran setiap warga Indonesia.
5. Konsep
Geopolitik
Geopolitik mengandung makna mengajak seluruh
komponen warga Indonesia untuk memiliki pengetahuan dan persepsi tentang letak
geografis Indonesia yang strategis. Letaknya yang strategis membuat Indonesia
mendapat keuntungan dan beberapa ancaman dari luar. Oleh sebab itu semua
komponen warga Indonesia harusnya mempunyai rasa persatuan untuk menjaga keutuhan
wilayah Indonesia.
Asas Wawasan
Nusantara
1. Tujuan
dan Kepentingan yang Sama
Masyarakat Indonesia memiliki tujuan dan
kepentingan yang sama sebagai warga masyarakat, bersama-sama membangun
Indonesia.
2. Keadilan
Seluruh elemen masyarakat memiliki hak untuk
mendapatkan keadilan dalam berbagai aspek kehidupan bernegara, baik secara
hukum, ekonomi, politik, dan sosial.
3. Kejujuran
Kebenaran dan kejujuran dalam berpikir dan
bertindak merupakan asas wawasan nusantara yang sangat penting. Keberanian
dalam berpikir dan bertindak sesuai fakta dan kenyataan sesuai ketentuan
dilaksanakan demi terciptanya kemajuan.
4.
Solidaritas
Sikap solidaritas merupakan bentuk kepedulian
terhadap orang lain, mau berbagi dan berkorban untuk kepentingan yang lebih
besar. Sikap ini seharusnya dilakukan masyarakat Indonesia tanpa menghilangkan
ciri dan karakter budaya masing-masing.
5. Kerja
Sama
Kesadaran akan tujuan dan kepentingan bersama
akan menimbulkan kerja sama dan koordinasi antar elemen masyarakat. Kerja sama
dan koordinasi ini dilaksanakan berdasarkan atas kesetaraan untuk meningkatkan
efektivitas pencapaian tujuan bersama.
6. Kesetiaan
Kesetiaan merupakan asas wawasan nusantara
yang menjadi tonggak utama untuk menciptakan persatuan dan kesatuan suatu
negara. Kesetiaan dapat diwujudkan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai bela
negara.
Implementasi
Wawasan Nusantara
1. Bidang
Politik
Implementasi wawasan nusantara di bidang
politik diantaranya adalah:
a. Pelaksanaan
kehidupan berpolitik di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang.
b. Hukum yang berlaku di Indonesia merupakan
pedoman dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
c. Menjaga dan mengembangkan sikap pluralisme dan
HAM untuk mempersatukan keberagaman di Indonesia.
d. Menjalankan komitmen politik pada lembaga
pemerintahan dan partai politik dalam meningkatkan persatuan dan kesatuan
bangsa.
e. Keikutsertaan Indonesia dalam politik luar
negeri.
2. Bidang
Ekonomi
Implementasi wawasan nusantara di bidang
ekonomi diantaranya adalah:
a. Orientasi
bidang ekonomi ini adalah pada sektor pemerintahan, industri, dan pertanian.
b. Pembangunan ekonomi yang seimbang dan adil di
setiap daerah Indonesia sehingga tidak terjadi ketimpangan sosial.
c. Partisipasi seluruh masyarakat Indonesia
sangat berarti bagi pembangunan ekonomi. Hal ini dapat didukung dengan
pemberian fasilitas kredit mikro untuk mengembangkan usaha kecil.
3. Bidang
Sosial
Implementasi wawasan nusantara di bidang
sosial diantaranya adalah:
a. Upaya
pelestarian dan pengembangan budaya Indonesia serta menjadikan budaya tersebut
sebagai daya tarik yang memberikan sumber pendapatan daerah atau nasional.
b. Menjaga keberagaman Indonesia, baik segi
budaya, bahasa, dan status sosial, serta mengembangkan keserasian dalam
kehidupan bermasyarakat.
4. Bidang
Pertahanan dan Keamanan
Implementasi wawasan nusantara di bidang pertahanan
dan keamanan adalah:
a. Meningkatkan
kedisiplinan diri, memelihara lingkungan sekitar, dan melaporkan berbagai hal
yang mengganggu keamanan kepada pihak berwenang.
b. Meningkatkan rasa persatuan dan solidaritas
dalam diri anggota masyarakat, baik yang di dalam satu daerah maupun yang
berbeda daerah.
c. Membangun sarana dan prasarana bagi kegiatan
pengamanan wilayah Indonesia
Berikut ini adalah beberapa contoh
implementasi wawasan nusantara di masyarakat:
a. Menjadikan
falsafah Pancasila sebagai pedoman hidup bernegara dan bermasyarakat. Hal ini
dapat dilakukan dengan tindakan nyata sehari-hari yang mencerminkan nilai-nilai
religius, kekeluargaan, dan menjaga persatuan sesuai dengan Pancasila.
b. Sikap cinta tanah air yang diwujudkan dengan
sikap yang lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi, golongan, dan agama.
c. Mewujudkan pembangunan bangsa dengan tindakan
nyata dan prestasi.
Geopolitik
Geopolitik berasal dari bahasa Yunani (bumi)
dan (politik). Geopolitik termasuk prasyarat, analisis praktik, penggunaan dan
perkiraan kekuasaan politik ke daerah. Secara khusus, geopolitik adalah metode
analisis kebijakan yang berusaha untuk memahami, memprediksi dan menjelaskan
perilaku politik internasional dalam variabel geografis. Variabel geografis
umumnya mengarah ke: negara atau lokasi geografis negara yang bersangkutan,
ukuran negara yang terlibat, iklim di negara ini, sumber daya alam, perkembangan
teknologi, topografi dan demografi. Geopolitik bisa juga di sebut dengan
wawasan nusantara.
Wawasan
Nusantara Sebagai Wawasan Pembangunan
Nasional
Secara konstitusional, Wawasan Nusantara
dikukuhkan dengan Keppres MPR No. IV/MPR/1973, tentang Garis Besar Haluan
Negara Bab II Sub E. Pokok-pokok Wawasan Nusantara dinyatakan sebagai Wawasan dalam
mencapai tujuan Pembangunan Nasional. Wawasan Nusantara mencakup:
1.
Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Politik dalam arti:
a. Bahwa kebutuhan wilayah nasional dengan
segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup
dan kesatuan matra seluruh bangsa, serta menjadi modal dan menjadi modal dan
milik bersama bangsa.
b. Bahwa Bangsa Indonesia yang terdiri dari
berbagai suku dan berbicara dalam berbagai bahasa daerah, memeluk dan meyakini
berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan
satu kesatuan bangsa yang bulat dalam
arti seluas-luasnya.
c. Bahwa secara psikologis, bahwa bangsa
Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air,
serta mempunyai satu tekad di dalam mencapai cita-cita bangsa.
d. Bahwa Pancasila adalah satu-satunya
falsafah serta ideologi bangsa dan Negara, yang melandasi, membimbing dan
mengarahkan bangsa menuju tujuannya.
e. Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan
satu kesatuan hukum dalam arti bahwa hanya ada satu hukum yang mengabdi kepada
kepentingan nasional.
2.
Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Kesatuan Sosial dan Budaya dalam arti:
a. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu,
perikehidupan bangsa harus merupakan kehidupan yang serasi dengan terdapatnya
tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan seimbang serta adanya
keselarasan kehidupan yang sesuai dengan kemajuan bangsa.
b. Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya
adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan
budaya yang menjadi modal dan landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya,
yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia.
3. Perwujudan
Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan Ekonomi dalam arti:
a. Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik
potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama bangsa, dan bahwa
keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air.
b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi
dan seimbang di seluruh daerah, tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh
daerah-daerah dalam mengembangkan ekonominya.
4.
Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Pertahanan dan Keamanan dalam arti:
a. Bahwa ancaman terhadap satu daerah pada hakikatnya
merupakan ancaman bagi seluruh bangsa dan negara.
b. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak
dan kewajiban yang sama di dalam pembelaan Negara (Lemhanas, 1989: 7).
Dengan ditetapkannya rumusan Wawasan Nusantara
sebagai ketetapan MPR, maka Wawasan Nusantara memiliki kekuatan hukum yang
mengikat semua penyelenggara Negara, semua lembaga kenegaraan dan
kemasyarakatan, serta semua warga negara Indonesia. Hal ini berarti bahwa
setiap rumusan kebijaksanaan dan perencanaan pembangunan nasional harus
mencerminkan hakikat rumusan Wawasan Nusantara.
Wawasan
Nusantara dan Integrasi Nasional
Dalam usaha mencapai tujuan nasional masih
banyak yang mempunyai pandangan berbeda atau persepsi berbeda. Untuk itu
pemerintah Indonesia telah mempunyai rumusan dalam konsep pandangan nasional
yang komprehensif dan integral dalam bentuk wawasan nusantara. Wawasan ini akan
memberikan konsepsi yang sama pada peserta didik tentang visi ke depan bangsa
Indonesia untuk menciptakan kesatuan dan persatuan, sehingga akan menghasilkan
integrasi nasional.
Masyarakat Indonesia sangat heterogen dan
pluralistis. Oleh karena itu, bagi integrasi sosial budaya unsur-unsurnya
memerlukan nilai-nilai sebagai orientasi tujuan kolektif bagi interaksi antar unsur. Dalam hubungan ini
ideologi bangsa, nilai nasionalisme, kebudayaan nasional mempunyai fungsi
strategis. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat menggantikan nilai-nilai
tradisional dan primordial yang tidak relevan dengan masyarakat baru. Dengan
demikian nilai nasionalisme memiliki nilai ganda, yaitu selain meningkatkan
integrasi nasional, juga berfungsi menanggulangi dampak kapitalisme dan
globalisasi serta dapat mengatasi segala hambatan ikatan primordial.
Integrasi memberi sumbangan terhadap
nasionalisme dan nasionalisme mendukung integrasi nasional. Oleh karena itu,
integrasi nasional harus terus dibina dan diperkuat dari waktu ke waktu.
Kelalaian terhadap pembinaan integrasi dapat menimbulkan konflik dan
disintegrasi bangsa. Sebagai contoh, keinginan berpisah dari NKRI oleh sebagian
masyarakat Papua, Aceh, dan Maluku karena selama puluhan tahun mereka hanya
sebagai objek dan bukan subjek. Mereka hanya mendapat janji-janji kesejahteraan
tanpa bukti dan menentang ketidakadilan di segala bidang. Oleh karena itu,
diharapkan pemerintah pusat dapat mengakomodasikan setiap isu yang timbul di
daerah.
Integrasi nasional biasanya dikaitkan dengan
pembangunan nasional karena masyarakat Indonesia yang majemuk sangat diperlukan
untuk memupuk rasa kesatuan dan persatuan agar pembangunan nasional tidak
terkendala. Dalam hal ini kata-kata kunci yang harus diperhatikan adalah
mempertahankan masyarakat dalam keadaan harmonis dan saling membantu atau dalam
koridor lintas SARA. Integrasi mengingatkan adanya kekuatan yang menggerakkan
setiap individu untuk hidup bersama sebagai bangsa. Dengan integrasi yang
tangguh yang tercermin dari rasa cinta, bangga, hormat, dan loyal kepada
negara, cita-cita nasionalisme dapat terwujud.
Dalam integrasi nasional masyarakat
termotivasi untuk loyal kepada negara dan bangsa. Dalam integrasi terkandung
cita-cita untuk menyatukan rakyat mengatasi SARA melalui pembangunan integral.
Integrasi nasional yang solid akan memperlancar pembangunan nasional dan
pembangunan yang berhasil akan memberikan dampak positif terhadap negara dan
bangsa sebagai perwujudan nasionalisme. Dengan berhasilnya pembangunan sebagai
wujud nasionalisme, konflik-konflik yang mengarah kepada perpecahan atau
disintegrasi dapat diatasi karena integrasi nasional memerlukan kesadaran untuk
hidup bersama dalam mewujudkan masyarakat yang harmonis. Negara dan bangsa
sebagai institusi yang diakui, didukung, dan dibela oleh rakyat diharapkan
mampu mengakomodasikan seluruh kepentingan masyarakat dan memperjuangkan nasib
seluruh warga bangsa.
Dalam mengatasi isu-isu disintegrasi,
pemerintah perlu melegalkan tuntutan mereka sejauh masih dalam koridor NKRI. Seluruh
warga bangsa perlu berempati pada masyarakat Papua, Aceh, dan Maluku. Perlu
dimengerti bahwa masyarakat Papua adalah Indonesia yang di dalamnya terdiri
dari banyak etnis, sebab tanpa Aceh dan Papua Indonesia bukan “Indonesia Raya”
lagi. Dengan menaruh rasa empati kepada mereka, serta disertai tindakan nyata
yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat yang menginginkan untuk berpisah
tersebut dapat menyadari bahwa mereka dan “kita” adalah satu untuk mewujudkan
kepentingan bersama, kemakmuran bersama, rasa keadilan bersama, dalam wadah
NKRI. Namun bila isu-isu tidak pernah ditanggapi dan justru dengan pendekatan
keamanan (militer), hal ini akan menimbulkan kesulitan di masa yang akan
datang. Tuntutan yang wajar perlu diakomodasikan sehingga mungkin dapat meredakan
keinginan berpisah dari NKRI. Perlu dicatat bahwa pemerintah RI harus
meningkatkan kesejahteraan seluruh warga bangsa karena hal ini merupakan kunci
terciptanya integrasi nasional demi terwujudnya cita-cita nasionalisme.
Dalam usaha mencapai tujuan nasional, masih
banyak yang memiliki pandangan berbeda. Untuk itu pemerintah telah merumuskan
pandangan nasional yang komprehensif dan integral yang dikenal dengan wawasan
nusantara. Wawasan ini akan memberikan konsepsi yang sama kepada peserta
didik tentang visi ke depan bangsa
Indonesia untuk menciptakan kesatuan dan persatuan secara utuh, sehingga dapat
mewujudkan integrasi nasional. Adanya nilai-nilai nasionalisme, khususnya nilai
kesatuan, sangat mendukung terwujudnya integrasi nasional. Dengan demikian
nilai-nilai wawasan nusantara, khususnya nilai kesatuan, yaitu kesatuan
IPOLEKSOSBUD-HANKAM sangat mendukung adanya integrasi nasional.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Wawasan Nusantara memiliki peranan penting
untuk mewujudkan persepsi yang sama bagi seluruh warga negara Indonesia.
Perbedaan persepsi, perbedaan pendapat, dan friksi-friksi antar kelompok dalam konteks sosiologis, politis serta
demokrasi dianggap hal yang wajar dan sah-sah saja. Hal di atas justru
diharapkan dapat menghasilkan masyarakat yang dinamis dan kreatif, sinergis,
untuk saling menyesuaikan menuju integrasi. Suatu pantangan yang harus
dihindari adalah perbuatan, tindakan yang melanggar norma-norma etika, moral,
nilai agama atau tindakan anarkis menuju ke arah disintegrasi bangsa. Namun
demikian wawasan normatif, wawasan yang disepakati bersama perlu dimengerti,
dipahami di sosialisasikan bahwa Nusantara sebagai kesatuan kewilayahan,
kesatuan IPOLEKSOSBUD-HANKAM tidak dapat ditawar lagi, tidak dapat diganggu
gugat sebagai harga mati yang normatif.
Dengan persepsi yang sama diharapkan dapat
membawa bangsa menuju kesepahaman dan kesehatian dalam mewujudkan cita-cita
nasional. Suatu persepsi atau pandangan yang berbeda-beda dalam mencapai tujuan
bersama akan merugikan kesatuan, kebersamaan dan keserasian sehingga
menimbulkan gejolak sosial yang dapat merugikan bangsa keseluruhan sehingga
dapat menimbulkan disintegrasi bangsa.
Perilaku korupsi, mementingkan diri sendiri,
tidak bertanggung jawab, tidak sungguh-sungguh dalam menjalankan tugas akan
mengakibatkan perilaku bunuh diri bersama-sama. Negara yang tidak bisa
menyamakan persepsi atau pandangan yang sama akan menimbulkan konflik yang
berlarut-larut sehingga menghasilkan bangsa yang gagal.
Pembinaan dan sosialisasi Wawasan Nusantara sangat penting bagi negara bangsa karena dapat menghasilkan Ketahanan Nasional. Daya
tahan yang kuat bagi suatu bangsa dan kerja sama yang sinergis antar bidang
(IPOLEKSOSBUD-HANKAM) yang diusahakan terus menurus dapat menghasilkan
integrasi nasional yang utuh menyeluruh.
Daftar
Pustaka
Kusrahmadi, S.
D. (2009). PENTINGNYA WAWASAN NUSANTARA DAN INTEGRASI NASIONAL.
Muthmainah. (2019, April 21). WAWASAN NUSANTARA: Pengertian, Asas,
Fungsi, Implementasi. Retrieved from thegorbalsla: https://thegorbalsla.com/wawasan-nusantara/
Pengertian Geopolitik Indonesia Dan Wawasan Nusantara Secara
Lengkap. (2019, April 21).
Retrieved from gurupendidikan:
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-geopolitik-indonesia-dan-wawasan-nusantara-secara-lengkap/
Wawasan Nusantara: Pengertian, Tujuan, Fungsi, Aspek, dan
Implementasinya.
(2019, April 21). Retrieved from maxmanroe:
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-wawasan-nusantara.html
Comments
Post a Comment