Tuhan dan Keindahan
Sudah menjadi hal yang pasti bahwa Tuhan tidak memiliki wujud dan tidak bisa diindera. Namun dalam beberapa riwayat mengatakan, “Tuhan itu indah dan meyukai keindahan.” Dari riwayat ini dapat ditarik kesimpulan secara singkat bahwa Tuhan bisa dilihat oleh mata kita. Bagaimana kita bisa melihat Tuhan dengan mata ini?
Tuhan dan Keindahan, Keindahan dan Tuhan. Apa yang
melatarbelakangi dua hal ini menjadi satu kesatuan yang utuh? Penulis akan
mencoba membahasnya secara singkat dari sudut pandang penulis.
Sudah menjadi hal yang pasti bahwa Tuhan tidak memiliki wujud dan tidak bisa diindera. Namun dalam beberapa riwayat mengatakan, “Tuhan itu indah dan meyukai keindahan.” Dari riwayat ini dapat ditarik kesimpulan secara singkat bahwa Tuhan bisa dilihat oleh mata kita. Bagaimana kita bisa melihat Tuhan dengan mata ini?
Kita mengetahui bahwa kalimat tersebut dibuat untuk
menyesuaikan penggambaran kehidupan sehari-hari. Kenyataan-kenyataan yang
berhubungan dengan ketuhanan dan sifat-sifat Tuhan mau tidak mau harus
dijelaskan dengan kalimat tersebut. Seperti ketika kita ingin mengutarakan
bahwa Tuhan mengetahui semua perbuatan manusia, kita biasanya berkata “Tuhan
melihat perbuatan kalian.” Maksud kata “melihat” adalah bukan melihat dengan
mata, tetapi mengetahui semua perbuatan.
Oleh karena itu, ungkapan Tuhan itu indah bukanlah
keindahan wujud, melainkan sebuah kesempurnaan. Karena Tuhan merupakan satu
wujud yang memiliki kesempurnaan sempurna, baik yang bisa digambarkan maupun
tidak. Dengan demikian, wujud seperti itulah merupakan wujud yang indah. Begitu
juga maksud bertemu dengan Tuhan di alam lain, bukanlah bertemu dengan wujud
Tuhan, melainkan adalah menyaksikan bukti-bukti kekuasaan, kebesaran, dan
keadilan Tuhan. Itu semua merupakan bukti dari sifat-sifatNya, dimana semua hal
itu dianggap sebagai bertemu dengan Tuhan.
Comments
Post a Comment