(Cita)^2 = Cita Cita


Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa memberikan hidayah dan nikmat-Nya sehingga kita semua dapat beraktivitas dalam keadaan sehat walafiat. Tak lupa marilah kita haturkan shalawat serta salam kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW.
Pembaca yang saya hormati,
Pada kesempatan ini izinkanlah saya untuk menyampaikan sebuah topik pembicaraan yang membuat penasaran. Pembahasan kali ini bukan tentang bagaimana cara membuat kata sambutan untuk pidato, melainkan berkaitan dengan impian, cita-cita, maupun keinginan kita sebagai seorang manusia yang tidak pernah merasa cukup.
Ngomongin soal keinginan nih, apa sih cita-cita anda yang paling diinginkan? Apakah cita-cita anda sudah tercapai? Atau merasa tersesat dalam kehidupan dan kehilangan arah? Tenang, bukan cuma anda kok yang mengalaminya.
Apa sih yang menyebabkan orang bingung saat memikirkan arah tujuan hidupnya? Dibawah ini akan saya sebutkan beberapa poin yang menyebabkan seseorang kebingungan dengan cita-cita atau tujuan hidupnya.

1. Anda tidak mengenal diri sendiri
Poin ini menyuruh kita untuk mengetahui potensi terbesar dari diri kita. Mengenal diri sendiri bukan hanya tentang apa yang kita sukai dalam hidup, melainkan juga berkaitan dengan karakter dan kepribadian diri kita. Apa ya cita-cita yang cocok untuk kepribadian saya? Anda sendiri yang bisa menjawabnya.

2. Kalau saya jadi “A” apa ya pendapat orang lain?
Saat kita memilih cita-cita, mungkin saja anda memerlukan pendapat dan masukkan dari orang lain. Namun tidak semua masukan orang lain merupakan saran mutlak yang dapat anda jadikan referensi untuk memilih tujuan hidup. Dikarenakan orang lain belum tentu mengenal diri anda yang sebenarnya. Atau mungkin ada saja orang lain yang ingin menjerumuskan diri anda ke tujuan yang tidak cocok dengan anda, agar “lahan” orang tersebut tidak ada yang menguasai selain dirinya. HAHAHAHAHAHA.
Yaudah cuman dua poin aja gua karangannya. Pokoknya percaya sama diri sendiri dan serius untuk masuk lebih dalam ke minat yang kita sukai saja. Nah terus kalau anda merasa masuk ke lubang yang salah, coba cari sesuatu yang menarik dari “lubang” tersebut. Kalau masih belum dapat sesuatu yang menarik, mungkin memang sudah saatnya untuk kita keluar dan tanya pada diri sendiri, apa yang anda inginkan.

Orang yang menganggap kehidupannya sendiri dan sesama makhluk tidak berarti, tidak hanya tidak bahagia tetapi tidak cocok untuk hidup” - Albert Einstein

Comments