BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ketahanan
nasional dirumuskan sebagai kondisi dinamis satu bangsa yang berisi keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan
nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan
dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dalam, yang langsung maupun
tidak yang membahayakan identitas.
Dengan
ini saya sebagai penulis akan merangkum beberapa hal mengenai ketahanan
nasional yang dikutip dari berbagai sumber.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa yang melatarbelakangi ketahanan nasional?
2.
Apa saja tujuan nasional yang ingin dicapai?
3.
Apa itu ketahanan nasional?
4.
Apa saja asas dan sifat ketahanan nasional?
5.
Apa saja pengaruh aspek ketahanan nasional pada kehidupan berbangsa?
6.
Apa saja keberhasilan yang dicapai dari ketahanan nasional?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ketahanan Nasional
2.1.1 Latar belakang
ketahanan nasional
Gagasan
tentang ketahanan nasional bermula pada awal tahun 1960-an pada kalangan
militer angkatan darat di SSKAD yang sekarang bernama SESKOAD. Masa itu adalah
sedang meluasnya pengaruh komunisme yang berasal dari Uni Soviet dan Cina.
Concern atas fenomena tersebut memengaruhi para pemikir militer di SSKAD.
Mereka mengadakan pengamatan atas kejadian tersebut, yaitu tidak adanya
perlawanan yang gigih dan ulet di Indo-Cina dalam menghadapi ekspansi komunis.
Pengembangan
atas pemikiran awal diatas semakin kuat setelah berakhirnya gerakan G30S PKI.
Pada tahun 1968, pemikiran dilingkungan SSKAD tersebut dilanjutkan oleh
Lemhanas (Lembaga Pertahanan Nasional). Dalam pemikiran Lemhanas tahun 1968
tersebut telah ada kemajuan konseptual berupa ditemukannya unsur-unsur dari
Pada tahun 1969 lahirlah istilah Ketahanan Nasional yang menjadi pertanda dari ditinggalkannya
konsep kekuatan, meskipun dalam ketahanan nasional sendiri terdapat konsep
kekuatan. Konsepsi ketahanan nasional tahun 1972 dirumuskan sebagai kondisi
dinamis satu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang
dari luar maupun dalam, yang langsung maupun tidak yang membahayakan identitas.
2.1.2 Tujuan
nasional, falsafah dan ideologi negara
Konsepsi
Ketahanan Nasional untuk pertama kali dimasukkan dalam GBHN 1973 yaitu
ketetapan MPR No. IV/MPR/1973. Rumusan ketahanan nasional dalam GBHN 1973
adalah sama dengan rumusan ketahanan nasional tahun 1972 dari Lemhanas. Rumusan
mengenai ketahanan nasional dalam GBHN adalah sebagai berikut:
1) Untuk tetap memungkinkan berjalanya pembangunan nasional
yang selalu harus menuju ke tujuan yang ingin dicapai dan agar dapat secara
efektif dielakkan dari hambatan, tantangan, ancaman, dan gangguan yang timbul
baik dari luar maupun dari dalam negeri.
2) Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan
integrasi dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan Negara.
3) Ketahanan nasional meliputi ketahanan ideologi, ketahanan
politik, ketahanan ekonomi, ketahanan sosial budaya, dan ketahanan pertahanan
keamanan.
Menyimak
rumusan mengenai konsepsi ketahanan nasional dalam GBHN tersebut, kita kembali
mengetahui akan adanya tiga wujud atau wajah konsep ketahanan nasional, yaitu:
1. Ketahanan nasional sebagai metode pendekatan sebagaimana
tercermin dari rumusan pertama.
2. Ketahanan nasional sebagai kondisi sebagaimana tercermin
dari rumusan kedua.
3. Ketahanan nasional sebagai doktrin dasar nasional
sebagaimana tercermin dari rumusan ketiga.
2.1.3 Pengertian
ketahanan nasional Indonesia
Ketahanan
nasional pada hakikatnya merupakan kondisi dinamik suatu bangsa dalam wujud
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan
serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung
maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup
bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional.
Terdapat
tiga perspektif atau sudut pandang terhadap konsepsi ketahanan nasional, yaitu:
1) Ketahanan Nasional sebagai Kondisi. Dalam hal ini melihat
ketahanan Nasional sebagai suatu penggambaran atas keadaan yang seharusnya
dipenuhi. Keadaan atau kondisi ideal demikian memungkinkan suatu Negara
memiliki kemampuan mengembangkan dan memperluas kekuatan nasional sehingga
mampu menghadapi segala macam ancaman dan gangguan bagi kelangsungan hidup
bangsa yang bersangkutan.
2) Ketahanan nasional sebagai sebuah pendekatan, ketahanan
nasional menggambarkan pendekatan yang integral yang dalam arti pendekatan yang
mencerminkan antara segala aspek/isi, baik pada saat membangun maupun pemecahan
masalah kehidupan.
3) Ketahanan nasional sebagai doktrin. Sebagai doktrin dasar
nasional, konsep ketahanan nasional dimasukkan dalam GBHN agar setiap orang,
masyarakat, dan penyelenggara Negara menerima dan menjalankannya. Ketahanan
nasional merupakan landasan konsepsional bagi pembangunan nasional Indonesia.
Sebagai konsepsi politik, ketahanan nasional terdapat dalam GBHN seperti halnya
Wawasan Nusantara.
2.1.4 Asas-asas
ketahanan nasional dan sifat ketahanan nasional
1. Asas-asas Ketahanan Nasional
a. Asas kesejahteraan dan keamanan. Kebutuhan yang sangat
mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok.
b. Asas komprehensif integral/menyeluruh terpadu artinya,
ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan.
c. Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar. Dalam hal mawas ke
dalam bertujuan menumbuhkan sifat dan kondisi kehidupan nasional berdasarkan
nilai-nilai kemandirian dan dalam rangka meningkatkan kualitas kemandirian
bangsa. Dalam hal mawas ke luar dilakukan dalam rangka mengantisipasi,
menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri.
d. Asas kekeluargaan. Asas ini berisi sikap-sikap hidup yang
diliputi keadilan kebersamaan, kesamaan, gotong-royong, tenggang rasa dan
tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
2. Sifat-sifat ketahanan Nasional
a. Mandiri Maksudnya adalah percaya pada kemampuan dan
kekuatan sendiri dan tidak mudah menyerahkan.
b. Dinamis, artinya tidak tetap, naik turun, tergantung
situasi dan kondisi bangsa dan negara serta lingkungan strategisnya.
c. Wibawa. Semakin tinggi tingkat Ketahanan Nasional maka akan
semakin tinggi wibawa Negara dan pemerintah sebagai penyelenggara kehidupan
nasional.
d. Konsultasi dan Kerja sama. Dimaksudkan adanya saling
menghargai dengan mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
2.1.5 Pengaruh aspek
ketahanan nasional pada kehidupan berbangsa dan bernegara
1. Pengaruh Aspek Ideologi
Ideologi
adalah suatu sistem nilai, merupakan kebulatan suatu ajaran yang memberikan
motivasi. Dalam ideologi juga dijelaskan bahwa dalam ideologi terkandung suatu
konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa. Kemampuan
suatu ideologi tergantung pada serangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat
memenuhi serta menjamin segala bentuk dan aspek kehidupan manusia baik sebagai
perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat.
2. Pengaruh Aspek Politik
Politik
berasal dari kata “politics” dan/ atau “policy” yang artinya berbicara politik
akan mengandung makna kekuasaan (pemerintahan) atau juga tentang kebijaksanaan.
Pemahaman ini berlaku di Indonesia dengan tidak memisahkan antara politics dan
policy sehingga kita menganut satu pemahaman yaitu politik.
Hubungan
ini tercermin dalam suatu fungsi pemerintahan negara sebagai penentu
kebijaksanaan serta aspirasi dan tuntutan masyarakat sebagai tujuan yang memang
ingin diwujudkan sehingga kebijaksanaan pemerintah negara itu haruslah serasi
dan selaras dengan keinginan dan aspirasi masyarakat itu sendiri.
3. Pengaruh Aspek Ekonomi
Perekonomian
merupakan salah satu aspek dari kehidupan nasional yang memang berkaitan erat
dengan suatu pemenuhan kebutuhan bagi setiap masyarakatnya yang ada di
dalamnya, meliputi produksi, distribusi serta konsumsi barang dan jasa. Untuk meningkatkan
taraf kehidupan masyarakat secara individu maupun kelompok serta cara-cara yang
dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.
Sistem
perekonomian yang dianut oleh suatu negara dapat memberi corak dan warna
terhadap suatu kehidupan perekonomian dari negara itu. Sistem perekonomian
liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap
pengaruh-pengaruh yang datang dari luar. Pada sisi lain, sistem perekonomian
sosialis dengan sifat perencanaan dan pengendalian penuh oleh pemerintah,
kurang peka terhadap pengaruh dari luar.
4. Pengaruh Aspek Sosial Budaya
Istilah
dalam sosial budaya sendiri mencakup dua segi utama kehidupan bersama manusia
yaitu segi sosial dimana manusia demi kelangsungan hidupnya harus mengadakan kerja
sama dengan manusia lainnya. Sementara itu, segi budaya merupakan keseluruhan
dari tata nilai yang manifestasinya tampak dalam tingkah laku dan hasil tingkah
laku yang terlembagakan.
Pengertian
sosial pada hakikatnya adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat dan
bersosialisasi yang mengandung nilai-nilai solidaritas yang menumbuhkan
gagasan-gagasan utama serta kekuatan sebagai pendukung penggerak kehidupan.
Masyarakat budaya membentuk suatu pola budaya sekitar satu atau beberapa fokus
budaya yang dapat berupa nilai dan norma religius, ekonomis atau nilai sosial
kultural lain, seperti misalnya ideologi modern, ilmu pengetahuan, dan
teknologi.
2.1.6 Keberhasilan
Ketahanan Nasional Indonesia
Ketahanan
nasional adalah kondisi yang memang harus dimiliki dalam semua aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam wadah NKRI yang dilandasi oleh
landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visioner
Wawasan Nasional. Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional sangat
diperlukan kesadaran untuk setiap warga negara, yaitu:
1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk
perjuangan non fisik yang berupa keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal
menyerah yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka
menghadapi segala ancaman, gangguan, tantangan, dan hambatan yang datang dari
dalam maupun luar.
2. Sadar dan peduli terhadap pengaruh yang timbul pada aspek
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga
setiap warga negara Indonesia baik secara individu maupun kelompok dapat menyingkirkan hal tersebut.
Apabila
setiap warga negara Indonesia memiliki semangat perjuangan dan sadar terhadap
pengaruh yang timbul dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta dapat menyingkirkan
pengaruh-pengaruh tersebut, maka akan tercermin keberhasilan dari pertahanan
nasional Indonesia itu sendiri.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ketahanan
nasional adalah kondisi yang memang harus dimiliki dalam semua aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam wadah NKRI yang dilandasi oleh
landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan
visioner Wawasan Nasional.
Apabila
setiap warga negara Indonesia memiliki semangat perjuangan dan sadar terhadap
pengaruh yang timbul dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta dapat
menyingkirkan pengaruh-pengaruh tersebut, maka akan tercermin keberhasilan dari
pertahanan nasional Indonesia itu sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Hurri,
I., & Munajat, A. (2016). PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Panduan Untuk
Mahasiswa, Pendidik dan Masyarakat Secara Umum. Bekasi: Nurani.
Kusumarizky, L. (2019, Mei 25). Pengaruh Aspek-Aspek
Ketahanan Nasional Terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Retrieved
from Larasati Kusumarizky:
https://larasatikusumarizky.wordpress.com/2015/06/10/pengaruh-aspek-aspek-ketahanan-nasional-terhadap-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara/
Comments
Post a Comment