2.1 Terminologi Biaya
Grafik Fungsi Linear dan Kurva
·
Biaya Tetap (Fixed Cost)
·
Biaya Variabel (Variable Cost)
·
Biaya Inkremental (Incremental Cost)
·
Biaya Berulang dan Tidak Berulang
·
Biaya Langsung, Tidak Langsung dan Overhead
·
Biaya Tunai
·
Biaya Hangus
·
Biaya Kesempatan
Klasifikasi
Biaya Berdasarkan Perubahan Volume Kegiatan
1. Biaya Tetap
Adalah biaya yang jumlah totalnya
tetap, tidak berubah untuk suatu periode tertentu. Biaya tidak akan naik
ataupun turun meskipun volume kegiatannya bervariasi. Jadi, biaya tetap adalah
biaya yang totalnya tetap untuk suatu perioda tertentu dan per unitnya berubah-ubah, berbanding
terbalik dengan volume kegiatan.
2. Biaya Variabel (variable cost)
Adalah biaya yang jumlah totalnya bervariasi secara proporsional
dengan variasi volume kegiatan, tetapi jumlah per unitnya tetap. Sebagai contoh
adalah upah tenaga kerja langsung sebesar 1.000 rupiah untuk setiap unit produk
yang dihasilkan. Upah adalah 5.000 rupiah bila 5 unit yang diproduksi dan upah
adalah 10.000 rupiah bila 10 yang diproduksikan. perhatikan bahwa upah total
berubah-ubah sesuai jumlah produk yang dihasilkan, akan tetapi upah per unitnya
konstan. Biaya bahan baku, komisi berdasarkan persentase penjualan, dan biaya
telepon berdasarkan lamanya penggunaan merupakan contoh biaya variabel.
3. Biaya Inkremental (Incremental
Cost)
Biaya inkremental merupakan biaya yang
timbul karena penyelenggaraan inkremen dari keluaran
yang didefinisikan, atau kenaikan biaya penyelenggaraan layanan yang dapat dihindari bila tidak memberikan atau menghasilkan keluaran
tambahan.
Klasifikasi
Biaya Berdasarkan Fungsi Perusahaan
1. Biaya Produksi
Adalah biaya-biaya yang diperlukan
untuk memperoleh bahan baku (mentah) dari pemasok dan mengubahnya menjadi
produk yang siap jual. Elemen biaya produksi terdiri atas biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
2. Biaya Penjualan
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk
memasarkan produk yang siap jual, termasuk
biaya iklan, biaya gaji, dan biaya angkut barang yang di jual.
Klasifikasi
Biaya Berdasarkan Penelusuran Objek Biaya
1. Biaya Langsung
Adalah biaya yang dapat ditelusuri
atau diidentifikasi ke suatu objek
biaya tertentu karena hanya dikeluarkan untuk manfaat objek biaya itu sendiri.
2. Biaya Tak Langsung
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk
lebih dari suatu objek biaya dan tak dapat ditelusuri ke salah satu objek biaya
tertentu karena biaya tersebut bersifat umum atau common cost.
Klasifikasi
Biaya Berdasarkan Dampak Keputusan
1. Sunk Cost
Adalah biaya yang telah dikeluarkan
dan yang tak dapat diubah oleh keputusan sekarang atau masa yang akan datang.
Karena tidak dapat diubah
kini dan yang akan datang, biaya tersebut tak dapat di gunakan untuk
menganalisa alternatif tindakan yang akan datang. Dengan kata lain, biaya ini tidak akan pernah relevan dengan pengambilan keputusan
sekarang.
2. Biaya Tunai (out-of pocket cost)
Adalah biaya yang membutuhkan
pengeluaran kas di masa mendatang akibat keputusan sekarang atau keputusan yang
akan datang. Sebagai contoh, perusaahan
sekarang mengambil keputusan untuk melakukan ekspansi usaha. Keputusan ini
mengakibatkan munculnya biaya-biaya
tertentu seperti upah karyawan yang akan
dipekerjakan dan bahan habis pakai yang akan di gunakan.
Klasifikasi
Biaya Berdasarkan Pemanfaatan
Opportunity cost adalah manfaat
potensial yang hilang atau dikorbankan karena dipilihnya satu alternatif
keputusan tertentu. Manfaat potensial ini dapat berupa penghasilan (revenue)
atau penghematan biaya (cost saving).
2.2 Lingkup Ekonomi Umum
A. Pengertian
Ekonomi
Ekonomi adalah salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan
jasa. Istilah “ekonomi” sendiri
berasal dari kata Yunani οκος (oikos)
yang berarti “keluarga, rumah tangga”
dan νόμος (nomos), atau “peraturan, aturan,” dan secara garis
besar diartikan sebagai “aturan rumah
tangga” atau “manajemen rumah
tangga.”
Secara umum, subyek dalam ekonomi
dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling umum adalah mikroekonomi dan makroekonomi.
Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) & normatif, mainstream & heterodox, dan
sebagainya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen
keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam
bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku
kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga
dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi adalah ilmu yang mempelajari pilihan
manusia.
B. Ruang
Lingkup Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi memiliki ruang lingkup
mikro dan makro sehingga mudah untuk dipelajari. Keduanya memberikan batasan
dan asumsi yang jelas.
Ekonomi Mikro
Ekonomi Mikro merupakan cabang ilmu
ekonomi yang khusus mempelajari bagian-bagian kecil (aspek individual) dari
keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisis dalam teori ekonomi mikro antara
lain meliputi perilaku pembeli (konsumen) dan produsen secara individu dalam
pasar. Sikap dan perilaku konsumen tercermin dalam menggunakan pendapatan yang
diperolehnya, sedangkan sikap dan perilaku produsen tercermin dalam menawarkan
barangnya. Inti dalam
ekonomi mikro adalah masalah penentuan harga, sehingga ekonomi mikro sering
dinamakan dengan teori harga (price theory). Tujuan dan sasaran analisis
ekonomi mikro lebih dititikberatkan kepada bagaimana membuat pilihan untuk mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber
dan mencapai kepuasan yang maksimum.
Ekonomi
Makro
Ekonomi Makro merupakan cabang ilmu
ekonomi yang khusus mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian sebagai suatu
keseluruhan (agregate) berkaitan dengan penggunaan faktor produksi yang
tersedia secara efisien agar kesejahteraan
masyarakat dapat dimaksimalkan. Apabila
yang dibicarakan adalah masalah
produsen, maka yang dianalisis yaitu produsen
secara keseluruhan. Demikian halnya jika konsumen, maka yang diananlisis adalah konsumen secara keseluruhan dalam mengalokasikan pendapatannya untuk
membeli barang/jasa yang dihasilkan oleh perekonomian. Demikian juga dengan variabel permintaan, penawaran, perusahaan, harga dan
sebaginya. Intinya ekonomi makro menganalisis penentuan tingkat kegiatan
ekonomi yang diukur dari pendapatan, sehingga ekonomi makro sering dinamakan
sebagai teori pendapatan (income theory). Tujuan dan sasaran analisis ekonomi
makro antara lain membahas masalah sisi permintaan agregate dalam menentukan
tingkat kegiatan ekonomi dan pentingnya
kebijakan serta campur
tangan pemerintah untuk mewujudkan prestasi kegiatan ekonomi yang diinginkan.
C. Metodologi
Ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif
untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang
Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang
mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari
metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General Equilibrium
(keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari
satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian
berkembang pesat. Di sisi lain, metode
kualitatif juga sama berkembangnya terutama karena didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan
perilaku agen yang berubah-ubah. Empat aspek yang erat hubungannya dengan
metodologi dalam analisis ekonomi adalah sebagai berikut.
·
Masalah pokok ekonomi yang di hadapi setiap
masyarakat, yaitu masalah kelangkaan atau kekurangan. Berdasarkan uraian
mengenai masalah ekonomi pokok tersebut, akan dirumuskan definisi ilmu ekonomi.
·
Jenis-jenis analisis ekonomi.
·
Ciri-ciri utama suatu teori ekonomi dan
kegunaan teori ekonomi.
·
Bentuk-bentuk alat analisis yang digunakan
pakar ekonomi dalam menerangkan teori ekonomi dan menganalisis berbagai
peristiwa yang terjadi dalam perekonomian.
D. Masalah
Ekonomi dan
Kebutuhan untuk
Membuat Pilihan
Dalam kehidupan sehari-hari setiap
individu, perusahaan dan masyarakat secara keseluruhannya akan selalu
menghadapi persoalan-persoalan yang
bersifat ekonomi. Kegiatan ekonomi dapat
didefinisikan sebagai kegiatan seseorang atau suatu perusahaan ataupun suatu
masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa maupun mengkonsumsi (menggunakan)
barang dan jasa tersebut.
Masalah Pokok Perekonomian: Kekurangan atau Masalah Kelangkaan
Masalah kelangkaan atau kekurangan
berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara kebutuhan masyarakat dan
faktor-faktor produksi yang tersedia dalam
masyarakat. Faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan
barang-barang tersebut relatif terbatas. Oleh karenanya masyarakat tidak dapat
memperoleh dan menikmati semua barang yang
mereka butuhkan atau inginkan. Mereka perlu membuat dan menentukan pilihan
dengan skala prioritas.
E. Kebutuhan Masyarakat
Kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi
barang dan jasa. Sebagian barang dan jasa ini diimpor dari luar negeri. Tetapi
kebanyakan diproduksi di dalam negeri. Keinginan untuk memperoleh barang dan
jasa dapat dibedakan menjadi dua bentuk:
·
Keinginan yang
disertai oleh kemampuan untuk membeli.
·
Keinginan yang
tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli.
Keinginan yang disertai dengan kemampuan untuk membeli dinamakan permintaan efektif. Jenis-jenis Barang:
1. Berdasarkan kepentingan barang tersebut dalam
kehidupan manusia. Barang-barang tersebut dibedakan kepada barang inferior
(contoh: ikan asin dan ubi kayu), barang esensial (contoh: beras, gula dan
kopi), barang normal (contoh: baju dan buku) dan barang mewah (contoh: mobil
dan emas).
2. Berdasarkan cara penggunaan barang tersebut oleh
masyarakat. Barang-barang tersebut dibedakan menjadi barang pribadi (contoh:
makanan, pakaian dan mobil) dan barang publik (contoh: jalan raya, lampu lalu
lintas dan taman).
F. Faktor-Faktor Produksi
Faktor-faktor produksi adalah benda-benda yang disediakan oleh alam atau
diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang-barang
dan jasa-jasa. Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian
dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
1.
Tanah dan
sumber alam, faktor produsi ini disediakan oleh alam. Faktor produksi ini
meliputi tanah, barang tambang, hasil hutan dan sumber alam yang dapat
dijadikan modal seperti air yang dibendung untuk irigasi atau untuk pembangkit
tenaga listrik.
2.
Tenaga kerja,
faktor produksi ini bukan saja jumlah buruh yang terdapat dalam perekonomian.
Pengertian tenaga kerja meliputi keahlian dan keterampilan. Dari segi keahlian
dan pendidikannya tenaga kerja dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu: tenaga
kerja kasar, tenaga kerja terampil dan tenaga kerja terdidik.
3.
Modal, faktor
produksi ini merupakan benda yang diciptakan oleh manusia dan digunakan untuk
memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan.
4.
Keahlian
keusahawanan, faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan pengusaha
untuk mendirikan dan mengembangkan berbagai kegiatan usaha. Keahlian
keusahawanan meliputi kemahiran mengorganisasi ketiga sumber atau faktor
produksi tersebut secara efektif dan efisien sehingga usahanya berhasil dan
berkembang serta dapat menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat.
G. Berbagai Macam Sistem Perekonomian dan
Penjelasannya
1.
Sistem Perekonomian Kapitalisme, yaitu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan
secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan menjual barang dan
sebagainya. Dalam system perekonomian kapitalis, semua orang bebas bersaing
dalam bisnis untuk memperoleh laba yang sebesar besarnya.
2.
Sistem Perekonomian Sosialisme, yaitu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan
yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi,
tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian
untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis jenis
perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3.
Sistem Perekonomian Komunisme, adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah
sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang
tidak diperbolehkan memiliki kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang bisa
ditentukan oleh pemerintah. Semua unit bisnis, mulai dari yang terkecil hingga
yang terbesar dikuasai oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan ekonomi dan
kebersamaan.
4.
Sistem Ekonomi Merkantilisme, yaitu suatu sistem politik ekonomi yang sangat
mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan memperbanyak asset &
modal yang dimiliki negara.
5.
Sistem Perekonomian Fasisme, yaitu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan
memandang rendah bangsa lain, dengan kata lain, fasisme merupakan sikap
rasionalism yang berlebihan.
2.3 Optimasi
Rancangan yang Digerakan Biaya
Fungsi permintaan dalam ilmu ekonomi adalah sebuah fungsi yang
menunjukan hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang diminta oleh
masyarakat. “Fungsi Permintaan” berasal dari dua kata, yaitu fungsi dan
permintaan. “Fungsi” adalah ketergantungan suatu variabel dengan variabel
lainnya. Sedangkan “permintaan” adalah banyaknya barang dan jasa yang
dibutuhkan masyarakat.
Dalam ilmu ekonomi, fungsi permintaan ditulis sebagai p = F(q). Dimana p, garis vertikal, adalah Price (harga barang), dan q, garis horizontal, adalah Quantity of
Goods (Banyaknya barang), dan F
menyatakan ketergantungan antara harga dengan jumlah barang.
Fungsi permintaan memiliki beberapa sifat khusus, di antaranya:
Jika nilai p bertambah, maka nilai q akan berkurang, begitu juga
sebaliknya. Hingga suatu saat nilai p akan menyentuh titik tertinggi (harga
maksimal), titik q akan menyentuh titik terendah (barang tidak ada),
sebaliknya, q akan menjadi barang bebas jika titik p mencapai titik terendahnya
(harga 0 atau gratis).
·
Titik-titik
pada fungsi permintaan tidak dapat memiliki nilai negatif dan tidak mungkin
bernilai tak terhingga (~), ini berarti fungsi permintaan selalu terletak di
kuadran I.
·
Fungsi
permintaan bisa berbentuk linier atau kurva.
·
Fungsi
permintaan memiliki fungsi satu-satu, artinya, satu titik p hanya untuk satu
titik q, begitu juga sebaliknya. Misalnya, pada tingkat harga (p) Rp. 500,00,
jumlah barang (q) yang diminta adalah 5 buah; pada tingkat harga Rp. 100,00
jumlah barang yang diminta naik menjadi 10 buah.
Pendapatan total adalah seluruh pendapatan yang diperoleh dari jumlah
barang yang terjual pada saat tingkat harga tertentu. Menghitung pendapatan
total dilakukan dengan cara mengalikan harga dengan jumlah barang, atau jika
dibuat ke dalam rumus fungsi:
2.4 Studi
Ekonomi Masa Kini
1. Ada tiga perkembangan yang menunjang bagi pengarahan kembali sejarah
ekonomi. Pertama, tumbuhnya minat para ahli ekonomi dalam studi pertumbuhan
ekonomi. Studi perkembangan ekonomi telah membawa para ahli ekonomi untuk
memisahkan elemen-elemen penting dan menentukan perkembangan ekonomi. Kedua,
menumbuhkan minat ahli-ahli ekonomi agar lebih teliti menguji
hipotesa-hipotesanya, dan ketiga, mengembangkan volume informasi kuantitatif
tentang masa lampau. Tiga perkembangan ini membawa tumbuhnya orientasi kembali
dari sejarah ekonomi menuju pemakaian metodologi ilmiah dan penggunaan
pengukuran kuantitatif yang sistematis.
2. Penjelasan dalam Sejarah Ekonomi
Sasaran pertama dari sejarawan ekonomi adalah penjelasan. Penjelasan
dalam sejarah ekonomi melibatkan pernyataan tentang latar belakang kondisi
pokok, yang dalam hal ini pernyataan fakta tunggal yang melengkapi kedudukan
pola khusus bagi bukti-bukti untuk dijelaskan, diikuti oleh penerapan
prinsip-prinsip umum yang akan melengkapi penjelasan. Sejarawan ekonomi
kemudian tertarik dengan suatu ketentuan bahwa penjelasannya cocok dengan
bukti-bukti empiris yang dapat diperoleh. Untuk memperjelas bukti-bukti empiris
guna menuju generalisasinya, sejarawan ekonomi harus menggali kembali latar
belakang kondisi dimana ia telah menduga atau mengubah dan mengembangkan
generalisasi-generalisasi baru yang akan lebih konsisten dengan bukti-bukti
empiris yang dapat digunakan. Proses saling membantu antara perkembangan
generalisasi, latar belakang kondisi-kondisi tertentu serta penyajian
generalisasi, yang menyangga sistematika bukti empiris adalah cara sejarawan
dicoba untuk memberikan penjelasan fenomena sejarah. Kerangka teori yang
dipakai sejarawan ekonomi adalah ekonomi itu sendiri. Teori ini menaruh
sejumlah aksioma dasar dan menerima beberapa dalil yang diambil, menyatakan
tentang bentuk umum dari model-model susunan yang biasa. Model-model ini
menggambarkan generalisasi yang luas dari tingkah laku ekonomi.
3. Pengujian Hipotesa
Pengujian keterangan-keterangan di dalam sejarah ekonomi dapat dilakukan
dengan beberapa bentuk. Dalam hal ini termasuk pengujian:
(1) kebenaran empiris dari latar belakang kondisi.
(2) bentuk-bentuk ketetapan-ketetapan logika.
(3) kebenaran empiris dari kegunaan yang berhubungan
dengan latar belakang kondisi menuju kesimpulan-kesimpulan.
Penegasan utama untuk memberikan keterangan tergantung kepada hal-hal
yang memerlukan pertimbangan dan adanya data. Selain itu, sejarawan ekonomi
dapat juga melakukan pengujian suatu bantahan terhadap berbagai dalil.
4. Gambaran Teknik-Teknik Metodologi
Suatu gambaran yang luas dapat menjelaskan seluruh proses penelitian dan
pengujian yang melibatkan beberapa masalah. Adanya gambaran memperkuat indikasi
tentang keperluan metode-metode pokok agar sejarawan ekonomi dapat melakukan
penelitian yang seksama. Hal ini juga dapat memperjelas indikasi tentang
masalah-masalah dan kesulitan-kesulitan yang menyangkut tugasnya. Perkembangan
teori ekonomi akan membawa kepada hasil yang lebih memuaskan dari ekonomi masa
lalu. Sejarawan ekonomi masa kini diarahkan oleh prakonsepsi ideology dalam
membuat suatu pilihan masalah-masalah untuk diuji, tetapi hipotesa yang
diujikan haruslah netral dengan memperhitungkan pendapat yang kontra akibat
ideology dan harus menghasilkan suatu pengecilan deretan yang terus-menerus
dari pertentangan dan pertambahan pengertian tentang masa lampau. Dari sebuah
gambaran dapat dilihat bahwa batas-batas penelitian dalam bidang sejarah
ekonomi adalah batas yang dipaksakan oleh batas-batas teori dan bukti yang ada.
5. Pemakaian dan Batas-Batas Teori
Dalam banyak aspek lain sejarah ekonomi, ilmuwan secara esensial harus
mengembangkan kerangka kerja teorinya sendiri. Ia harus mempergunakan disiplin
ilmu sosial yang lain atau mengembangkan suatu kerangka kerjanya sendiri untuk
meneliti hubungan-hubungan tersebut. Ia bebas untuk mengembangkan serta
mempergunakan teorinya sendiri. Teori ekonomi telah berkembang secara berangsur-angsur
antara kerjasama perkembangan dari generalisasi dan cara mengujinya melalui
waktu yang cukup panjang dan tak dapat dan tidak boleh diabaikan untuk menuju
analisa. Sejarawan yang terlatih dalam teori ekonomi sadar akan
kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam analisa ekonomi. Oleh sebab itu,
apabila ia akan mengembangkan kerangka teorinya, ia harus memperhitungkan
secara saksama karya yang telah berlaku.
Batas-Batas dari Bukti Empiris
Pembatasan bukti empiris menimbulkan persoalan pada sejarawan ekonomi.
Ia dihadapkan dengan kejadian masa lampau yang tidak terulang lagi. Oleh sebab
itu, ia perlu berusaha secara sistematis untuk mengembangkan bukti dari masa
lampau tentang keterangan yang fragmentaris seperti yang disebutkan diatas.
Untuk mempergunakan bukti sebaik-baiknya memerlukan suatu pengetahuan teori
statistik yang dapat dipakai secara efektif terhadap data apa saja yang ada.
Makin jauh waktu lampau yang diteliti sejarawan ekonomi, makin tidak cukup
memadai kemungkinan datanya. Informasi kuantitatif yang ada dari masa lampau
biasanya tidak diperhatikan karena hubungannya tidak dihargai. Dalam hal
kelangkaan data kuantitatif, sejarawan ekonomi terpaksa harus kembali dalam
pemakaian deskripsi kualitatif yang diwujudkan oleh informasi corak lain,
tetapi ia tetap dapat menghindar dari aturan-aturan yang esensial dari
statistic inference. Hal itu adalah suatu keharusan, agar informasi kualitatif
akan bertemu dengan aturan sampling statistik yang sama dan diperlukan
perwakilan dalam pemakaian pengetahuan kuantitatif.
6. Penulisan Sejarah Ekonomi
Tujuan terakhir dari sejarawan ekonomi dan kesadaran akan metode-metode
ilmiah adalah seorang sejarawan ekonomi mencoba untuk memberi suatu keterangan
yang sistematis dan terintegrasi mengenai keadaan masa silam ekonomi dan ini
tidak boleh tidak melibatkan sesuatu yang lebih daripada hanya mengembangkan
dan menguji hipotesa.
Sumber:
https://herddyy.wordpress.com/2011/12/14/konsep-konsep-biaya-dan-lingkungan-ekonomi/amp/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/01/konsep-konsep-biaya-dan-lingkungan-ekonomi/
Sumber:
https://herddyy.wordpress.com/2011/12/14/konsep-konsep-biaya-dan-lingkungan-ekonomi/amp/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/01/konsep-konsep-biaya-dan-lingkungan-ekonomi/
Comments
Post a Comment